Penulisan Gelar Akademik Baik dan Benar

Walaupun hanya persoalan kecil tapi kebanyakan orang tidak memahami penulisan gelar yang benar. Penulisan gelar sejatinya tidaklah sesulit yang dibayangkan, tetapi juga tidak segampang yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang.

Saya sengaja mengangkat tema ini karena masih banyak terjadi di masyarakat terutama di tempat-tempat umum cara penulisan yang kurang pas berdasarkan EYD.

Berdasarkan aturan kebahasaan, penulisan gelar termasuk kategori pemahaman tentang singkatan. Singkatan adalah kependekkan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya. Selain itu, dalam buku pedoman umum ejaan yang disempurnakan (EYD), penulisan gelar juga secaraintens disinggung, bahkan disertai beberapa contoh penulisan yang benar. Namun demikian, masyarakat masih saja banyak yang belum memahami dengan baik teknik penulisan gelar yang benar.

FENOMENA DUKUN CILIK

Berita ini sebenarnya sudah agak lama muncul yaitu tentang dukun licik eh maksudnya dukun  cilik di sebuah Desa di kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim yang berbatasan langsung dengan Prabumulih. Menurut cerita bahwa si dukun cilik tersebut  menemukan tasbih dan batu kepala buaya saat mandi di sungai dan katanya bisa mengobati orang sakit.

Ada beberapa bahkan banyak orang Prabumullih yang berobat ke dukun cilik tersebut  bahkan para sarjana yang notabene daya fikirnya lebih logik gitu lho. Hmm...menyedihkan sekali ya. Ternyata negeri kita ini masih banyak Jahiliyahnya (bodoh dalam hal agama). Ngakunya Islam, solat lengkap 5 waktu kok masih ke dukun, kira-kira apa sih yang kurang??? Bukankah datang ke dukun itu solatnya gak diterima 40 malam!!!???  Kalo bertanya pada dukun so pasti sudah syirik alias menduakan Allah SWT. Allah benci banget loh diduakan bisa bisa manusia diusir oleh Allah dari jagad raya ini. Lah kalo udah gitu mau kemana kita,mana ada tempat perlindungan lain selain Allah.